Rabu, 05 Januari 2011

Load Sheeding System Sebagai Proteksi Pada Sistem Pembangkitan dan Penyaluran Energi Listrik

        Load Sheeding ialah suatu bentuk tindakan pelepasan beban yang terjadi secara otomatis ataupun manual untuk pengamanan operasi dari Unit-unit pembangkit dari kemungkinan terjadinya padam total (Black out). Pembangkitan tenaga listrik pada suatu sitem tenaga seringkali mendapat gangguan yang tidak dapat dihindari, misalnya dengan terjadinya pembebanan secara tiba-tiba karena ada beban melebihi kapasitas dibebannkan ke system atau dapat juga dengan terjadinya Trip satu unit pembangkit (Generator). 
 
       Apabila terjadi keadaan dimana berkurangnya daya pembangkit hanya berkisar 10% s.d 15 % maka penrunan frekuensi akan terjadi secara perlahan karena Governor pembangkit-pembangkit masih sempat bekerja dan daya cadangan panas yang ada (Spinning Reserve) sebesar 10% s.d 15 % dapat digunakan dengan merubahnya menjadi daya listrik. Tetapi apabila berkurang nya jumlah pembangkitan terlampau besar, maka turun nya frekuensi akan semakin cepat dan mencapai harga yang relatif rendah, hanya dalam waktu yang singkat. Governor dan cadangan daya panas yang ada tidak banyak membantu, untuk menjaga suatu sistem dari kegagalan atau kerusakan dan mengganggu operasi produksi karena turunnya frekuensi, maka solusi yang diambil adalah melepaskan sebagian beban,sehingga beban yang dipikul oleh sistem berkurang sehingga diharapkan frekuensi dapat kembali normal sesegera mungkin.

Pada perencanaan pelepasan beban dapat ditentukan terlebih dahulu beban-beban yang akan dilepaskan, dimana dibagi dalam dua kategori yaitu :
 
1. Beban-beban yang penting ( Essential Load )
   Yang dimaksud dengan beban-beban yang penting ialah beban-beban yang memegang peranan dalam proses suatu produksi dimana bila terjadi suatu gangguan dapat menyebabkan berhentinya Operasional pabrik atau merusak / mengurangi mutu dan hasil produksi tersebut.
 
2. Beban-beban yang kurang penting ( Non Essential Load )
   Yang dimaksud dengan beban-beban yang kurang penting adalah beban-beban yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap proses pengolahan Produksi, seperti perangkat untuk pengisian kekapal (Loading Crane), perkantoran, perumahan, perbengkelan, dan lain sebagainya. Pelepasan beban dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual (manual Load Shedding), dan secara otomatis (Automatic Load Shedding).
 
a. Manual Load Shedding
    Pelepasan beban secara manual hanya di gunakan dalam keadaan yang tidak begitu penting atau pada saat control Load Shedding tidak bekerja sebagaimana mestinya (tidak dalam keaadaan normal) . Bila ditinjau dari kekurangan cara ini yaitu harus mempekerjakan tenaga operator yng banyak , dilepaskannya beban yang
kadang-kadang melebihi beban yang seharusnya dilepaskan, dan adanya faktor keterlambatan dalam tindakan operator (Human Error).

b. Automatic Load Shedding
Sistem pelepasan beban otomatis seringkali merupakan perpanjangan relay pengaman generator seperti Under frequency Relay ( UFR ). Relay ini digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan frekuensi generator dan system sampai kepada batas-batas tertentu. Beban-beban yang akan dilepaskan harus ditentukan dahulu dan akan secara bertahap pada tiap-tiap frekuensi yang telah ditentukan. Masalah pokok dalam pelepasan beban di sebuah sistem adalah :
  •  Besar beban yang akan dilepas pertingkat.
  •  Menentukan jumlah tingkat pelepasan beban.
  •  Kelambatan waktu yang direncanakan pada setiap waktu pelepasan.
  •  Frekuensi dimana setiap tingkat dilepas.
Kriteria (syarat pokok) yang diinginkan dari setiap Program Load Shedding adalah :
  • Program harus menahan Frekuensi system agar tidak melewati batas minimum tertentu untuk kehilangan pembangkitan terberat yng diperkirakan ( Beban yang dilepas harus cukup).
  • Program harus sedemikian rupa sehingga tidak ada suatu kondisi kehilangan pembangkitan tertentu yang hanya diikuti pelepasan beban yang tidak terlalu kecil, sehingga memungkinkan frekuensi system terlalu lama pada daerah berbahaya.
  • Frekuensi pelepasan beban bukan untuk mengatur frekuensi. Maka pelepasan beban sebaiknya hanya dilakukan pada saat dibutuhkan, jadi jika tingkat penurunan frekuensi system masih dalam batas yang diizinkan sebaiknya pengaturan dilakukan melalui AVR (Atomatic Voltage Regulator) yang mempunyai fungsi untuk mengatur output tegangan dari generator atau Governor (alat Bantu turbin yang berfungsi mengontrol putaran turbin agar selalu tetap stabil).

0 comments:

Posting Komentar